Salah satu persoalan yang dihadapi dalam pembangunan SDM di bidang pendidikan adalah masih rendahnya kualitas gizi anak sekolah usia 6-14 tahun. Rendahnya kualitas gizi tersebut salah satunya disumbang oleh faktor asupan makanan yang tidak seimbang. Di Indonesia, masalah gizi pada anak usia sekolah terjadi karena kurangnya zat gizi tingkat berat. Hal ini disebabkan rendahnya konsumsi energy  (karbohidrat, protein dan lemak) dalam makanan sehari-hari dan  atau disertai dengan penyakit infeksi sehingga tidak terpenuhinya Angka KecukupanGizi (AKG).

Sejumlah penelitian menyebut, anak dengan status kesehatan yang baik berpengaruh baik pula pada penyerapan materi pembelajaran di sekolah. Sayangnya status gizi sebagian anak-anak Indonesia masih rendah. Pemerintah yang saat itu tengah gencar-gencarnya melaksanakan program Wajib Belajar 9 tahun, wajib didukung dengan peningkatan gizi dan kesehatan siswa.

Anak sekolah mengalami pertumbuhan fisik, kecerdasan, mental dan emosional yang sangat cepat. Makanan yang mengandung unsure gizi sangat diperlukan untuk proses tumbuh kembang. Dengan mengkonsumsi makanan yang cukup gizi secara teratur, anak akan tumbuh sehat sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Asupan gizi yang baik dibutuhkan semua orang, termasuk siswa sekolah agar mampu menerima materi pembelajaran yang diberikan dengan baik. Siswa menjadi subjek penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Tanpa asupan gizi yang baik, anak tidak maksimal dalam menyerap materi pembelajaran yang diberikan oleh pendidik.

Menyadari pentingnya nutrisi pada anak usia sekolah, program peningkatan gizi yang dilaksanakan di SMP Utama telah berlangsung sejak tahun 2007 merupakan program bantuan setiap bulan (minggu pertama) kepada peserta didik dalam bentuk pemberian bantuan menu makanan maupun minuman sehat dan bergizi, disertai dengan edukasi tentang pengenalan hidup bersih dan sehat (PHBS). Program peningkatan gizi di sekolah perlu dilakukan untuk menjaga anak tetap sehat, berprestasi di sekolah, dan menjadi agen perubahan perilaku sehat bagi keluarga dan masyarakat, orang tua, guru, dan pengelola sekolah lainnya memiliki peran dalam pencegahan masalah gizi pada anak. Selain itu program peningkatang izi ini bertujuan meningkatkan asupan gizi peserta didik, mengenalkan manfaat gizi penting bagi anak-anak agar mereka mengetahui kandungan yang terdapat dalam makanan karena kandungan makanan dengan gizi seimbang menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh anak dalam berkarya dan berkreativitas serta memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik untuk membiasakan diri hidup sehat, bersih, dan terbiasa mengkonsumsi makanan maupun minuman halal, baik, sehat dan bergizi.

Pelaksanaan program peningkatan gizi selama ini dilaksanakan di sekolah dengan berbagai menu makanan dan minuman yang bernilai gizi, diantaranya menu makan siang dengan sayur sop, konsumsi buah tinggi vitamin dan serat, pemberian susu, roti, dan bubur kacang hijau, menu daging dan sayuran, jus serta makanan sehat lainnya. Pada saat ini dimana Indonesia mengalami masa pandemi covid-19, pembelajaran di sekolah diselenggarakan secara daring dan luring, maka pemberian bantuan makanan dan minuman bergizi diserahkan memalui orang tua yang datang kesekolah untuk mengambil tugas offline dan diserahkan kepada peserta didik di rumah, sehingga program peningkatan gizi ini tetap berjalan dengan baik di tengah kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *